Orang bijak pernah berkata, "hidup adalah pilihan".
Bahwa dalam menjalani kehidupan, manusia selalu dihadapkan dengan sesuatu yang mau tidak mau, suka tidak suka harus kita pilih. Dan tentu saja sebuah konsekuensi akan mengiringi pilihan yang kita ambil, entah itu hasil dari sebuah pilihan tepat atau sebaliknya.
Menekuni sebuah profesi, itupun tak lepas dari pilihan yang kita ambil untuk mengisi kehidupan. Jika saat ini anda menjalani sebuah profesi dengan penuh kecintaan, bisa jadi itu merupakan pilihan yang tepat. Sebab walau bagaimanapun sebuah pilihan biasa bersumber dari sebuah keyakinan hati seseorang.
Nah sahabat, hari ini saya akan membagikan sebuah artikel, mungkin sahabat pernah membacanya, kalo pernah selamat, anggap ini review, merefresh lagi. Buat yg belum silakan disimak artikel yang banyak memberi inspirasi ini.
Di sebuah ladang yang subur, terdapat 2 buah bibit tanaman yang terhampar. Bibit yang pertama berkata, “Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku sangat dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari, serta kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku.”
Dan bibit yang pertama inipun tumbuh, makin menjulang.
Bibit yang kedua bergumam. “Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman.”
Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.
Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi, dan memakannya segera.
***
Teman, memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita jalani. Namun, seringkali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan, dan kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. Kita kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk tak mau melangkah, tak mau menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan, maka, hadapilah itu dengan gagah. Dan karena hidup adalah pilihan, maka, pilihlah dengan bijak. Sahabat, tiap pilihan selalu ada resiko yang mengiringinya. Namun jangan sampai ketakutan, keraguan dan kebimbangan, menghentikan langkah kita.
“Bukalah setiap pintu kesempatan yang datang mengetuk, sebab pintu itu mungkin tak akan diketuk untuk kedua kalinya.”
No comments:
Post a Comment